Apakah Bunda suka mengonsumsi makanan asin yang mengandung banyak garam saat hamil? Hati-hati akan bahayanya pada kehamilan, lho. Yuk, ketahui apa saja bahaya yang dapat terjadi bila ibu hamil terlalu banyak makan garam dalam artikel Medikacare berikut ini.
Garam mengandung natrium yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf. Meski begitu, konsumsi garam yang berlebihan selama kehamilan sangat tidak dianjurkan karena dapat memiliki beberapa dampak negatif pada ibu hamil dan perkembangan janin.
Namun, bukan berarti Bunda tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali, ya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan total konsumsi garam harian untuk ibu hamil adalah sebanyak 5 gram atau sekitar 2 sendok teh per hari.
Dampak Buruk Konsumsi Garam Berlebihan saat Hamil
Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan konsumsi garam berlebihan selama masa kehamilan:1. Hipertensi
Salah satu risiko utama konsumsi garam secara berlebihan adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi selama kehamilan. Tekanan darah yang terlalu tinggi saat hamil bisa membuat pembuluh darah di uterus menyempit, sehingga bisa menghambat suplai oksigen nutrisi ke janin. Akibatnya, pertumbuhan janin menjadi terhambat.2. Pembengkakan
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, seperti kaki, tangan, dan wajah ibu hamil. Penumpukan cairan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah dan memengaruhi sirkulasi darah di dalam tubuh.3. Preeklampsia
Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Gejalanya berupa pembengkakan pada kaki, sering buang air kecil, dan tekanan darah tinggi. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius yang berakibat fatal bagi ibu hamil dan janin.4. Kerusakan Ginjal
Ginjal berperan penting dalam menyaring zat-zat sisa dari darah. Asupan garam yang terlalu banyak dapat membebani kerja ginjal dalam menyaring zat sisa. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan masalah kesehatan serius, seperti gagal ginjal.5. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika janin berkembang di luar rahim, seperti di tuba falopi leher rahim, dan rongga perut. Konsumsi garam berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kehamilan ektopik, meskipun hubungannya masih perlu diteliti lebih lanjut.6. Obesitas
Mengonsumsi makanan tinggi garam juga dapat membuat ibu hamil mengalami peningkatan berat badan hingga obesitas. Kelebihan berat badan bisa berdampak buruk pada kehamilan, seperti diabetes gestasional, infeksi saluran kemih, dan preeklampsia. Risiko ibu hamil untuk mengalami keguguran juga dapat meningkat ketika ibu hamil memiliki berat badan berlebih.7. Gangguan Pencernaan
Ibu hamil mudah mengalami gangguan pencernaan selama masa kehamilannya. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kondisi tersebut adalah mengonsumsi terlalu banyak garam. Tingkat sodium yang cukup tinggi pada makanan asin dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada organ pencernaan, seperti luka pada lambung, penurunan pepsin, hingga kanker perut.Konsumsi garam secara berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, penting bagi bunda untuk membatasi konsumsi garam serta mulai menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang guna menunjang kesehatan Bunda sendiri dan perkembangan janin.
Hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan adalah jangan lupa untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Hal ini peting dilakukan agar kesehatan Bunda dan janin selama masa kehamilan bisa terus terpantau.